Sebelum kamu mulai membaca, aku cuma mau bilang: tarik napas yang dalam, tersenyumlah! Ah, lihat dirimu, betapa manisnya! Aku sungguh bangga padamu, terima kasih ya, sampai saat ini kamu sudah berjuang menjadi versi terbaik dirimu. Kamu hebat! :)
Ada yang mengatakan: duniamu tergantung pikiranmu.
Aku setuju.
Aku menyaksikan ada banyak fenomena yang terjadi di dunia ini. Sejak aku mulai sadar dan mulai merasa menjalani hidup sampai dengan fenomena yang terjadi hari ini.
Aku adalah tipe orang yang berusaha memantau dan menyesuaikan alur, misalnya dalam keadaan seperti sekarang, aku tidak pernah risau tentang hal-hal yang berada di luar kendaliku, aku tidak berdebat dengan orang di media sosial, aku tidak memberi panggung dan lampu sorot pada hal-hal yang di luar kuasaku, karena aku ingin memfokuskan pikiranku untuk bertanggung jawab pada peranku.
Aku punya keyakinan bahwa semua manusia sudah mengambil perannya masing-masing.
Kuatkan dirimu. Aku yakin, dunia ini akan berbeda tanpa adanya kamu, aku senang kamu ada di sini. Apapun peran yang kau ambil, kumohon lakukanlah yang terbaik versimu, dan sekuat yang kau mampu. Aku mendoakanmu agar kamu berhasil dalam segala usahamu menuju kebaikan saat ini. Tarik napas lagi, temanku. Kamu tidak sendirian.
Aku sendiri akan selalu berusaha fokus kepada peranku, karena kita akan selalu berjuang di dalam hidup ini. Pertanyaan akan selalu mendatangi kita semua setiap hari. Kita tidak akan menemukan garis finish. Ini perjuangan yang sangat amat panjang.
Tidak ada orang yang lebih beruntung di dunia ini, masing-masing dari kita hanya mengalami perjuangan yang berbeda.
Aku selalu menyemangati diriku agar fokus pada pengembangan diri dalam peran-peran yang kuambil, sehingga aku bisa memberikan kontribusi, setidaknya aku bisa hidup dan tidak menyusahkan orang lain.
Mari selalu pikirkan setiap langkah, pikirkan semua keputusan sebaik-baiknya. Ini tipsnya:
Jika tidak berpengaruh untuk hidupku lima tahun ke depan, aku takkan memikirkannya atau memperhatikan hal tersebut lebih dari lima menit.
Kutanamkan selalu bahwa aku harus berbuat yang terbaik setiap hari bagi diriku dan orang-orang di sekitarku. Kita semua tahu, pendapat mengenai apa yang baik itu relatif, oleh karena itu kulakukan semuanya sesuai standarku, dan juga semampuku.
Aku sering berdoa pada Tuhan untuk memohon maaf padaNya, karena banyak sekali aspek di kehidupan ini yang mesti kupelajari dan kulakukan sebagai manusia. Aku sungguh memohon maaf kalau aku tidak dapat melakukan semuanya dengan sempurna, aku hanya bisa mengerjakannya semampuku, sambil berdoa lagi semoga Tuhan mengampuni dosa dan kelemahanku.
Saat ini, aku bersyukur Tuhan masih memberiku kehidupan yang layak. Aku mungkin belum menjadi kaya raya, tetapi fakta bahwa aku bisa mendapatkan sambungan ke internet seperti ini saja sudah menjadi anugerah besar bagiku. Aku merasa tidak pantas mengeluh, apalagi mengeluh tidak membawaku kemana-mana. Karena aku yakin, saat ini, ada banyak orang di dunia ini yang ingin menukar tempatnya denganku barang satu hari saja. Sekali lagi, aku sangat bersyukur.
Sejak kebijakan pemerintah keluar tentang harus banyak membatasi ruang gerak di luar rumah, aku bersyukur karena aku tidak pernah kesulitan jika harus berada di rumah dalam waktu yang lama. Aku justru benar-benar menikmatinya. Diam di rumah bisa dikatakan sebagai kepribadian sejatiku. Karena itu adalah hal yang memang senang kulakukan sejak kecil.
Era baru ini membuatku bisa menerapkan mindful living dan slow living, sehingga aku bisa lebih dalam menganalisis setiap keputusan yang kuambil, serta menikmati setiap detik yang berharga dalam hidupku. Aku menulis lebih banyak hal di buku harianku agar aku bisa bercerita kepada keturunanku kelak tentang apa yang kita semua alami hari ini. Aku sangat bersyukur bisa mengerjakan pekerjaan yang kucintai dari rumah dan melihat orang tuaku setiap hari.
Berjumpa dengan orang-orang yang kusayangi, kini terasa lebih berharga dan penuh makna. Bagian favoritku adalah kesempatan untuk melihat orang-orang yang kusayangi hidup sehat, bahagia, dan saat-saat mereka berbagi cerita denganku. Hal itu membuatku bersyukur bahwa mereka masih tetap di sini bersamaku dan selagi aku bisa, aku mau menikmati kesempatan di hidup ini dengan baik bersama mereka semua.
Namun, di sisi lain, aku sungguh ikut merasakan duka yang mendalam apabila belum lama ini kamu merasakan kehilangan karena ditinggalkan orang-orang terkasih. Aku sungguh mendoakan kesehatan, rezeki, damai, bahagia, serta kekuatan untukmu dan keluarga, mari kita doakan agar orang-orang yang kamu sayangi yang pergi mendahuluimu diberikan kebahagiaan dan cinta abadi di sisiNya. Semoga kelak Tuhan mengumpulkanmu lagi dengan mereka di suatu tempat yang indah. Aamiin.
Lanjut lagi, aku juga merasa tak pantas mengeluh karena aku bersyukur dengan kenyataan lain bahwa di era ini, aku bisa melakukan banyak subtitusi waktu. Jika tadinya waktuku digunakan untuk menempuh perjalanan ke suatu tempat, tetapi kali ini bisa kugunakan lebih banyak untuk membaca buku dan mempraktikkan isinya. Selain itu, aku juga bisa banyak belajar atau mencipta hal baru, seperti belajar bahasa lain, belajar membuat konten yang lebih baik, belajar menulis berbagai jenis tulisan, belajar progresi musik yang lebih sulit, atau menciptakan masakan dan lagu.
Akhir-akhir ini juga jadi banyak kesempatan beramal, kan? Ketika dunia berubah seperti saat ini, aku sungguh bahagia bahwa inilah saatnya aku bisa kerahkan kemampuanku untuk berkontribusi, beramal, berbuat baik meski dengan menguatkan orang lain melalui senyumku, membalas pesan, berbicara ditelfon, berbagi ilmu melalui media sosial, membantu orang lain berpikir positif, mempromosikan usaha teman, menanyakan kabar orang terdekat, atau berdonasi kepada yang membutuhkan, dan masih banyak aktivitas yang tadinya biasa saja menjadi luar biasa! ☺️
Anyway, aku benar-benar salut dengan kamu yang rela berjuang keras menjadi versi terbaik dirimu setiap hari, mengorbankan seluruh tenagamu, waktumu, pikiranmu, bahkan mengorbankan jiwa-raga di luar sana untuk menyelamatkan dan mengurus kepentingan masyarakat ataupun untuk menghidupi keluargamu sendiri. Kamu tidak sendirian, aku bangga padamu, aku sungguh mendoakanmu. Ayo kita sama-sama menjadi lebih tangguh menghadapi dunia ini. Dunia membutuhkan lebih banyak orang seperti kamu!
Siapapun kamu yang sedang berjuang hari ini, semoga Tuhan menganugerahi kamu kesehatan, kekuatan, kebahagiaan, rezeki berlimpah, dan juga pahala kebaikan yang mengalir sampai hari akhir. Aamiin. 😇
I highly appreciate your visit to the Linguistics Student Indonesia website.
Gift for you!
My Published Book
Let's build a network! Connect with Linguistics Student Indonesia:
Shopping
Paid Partnership & Business Inquiries:
business@suciwulanlestary.com
Comments
Post a Comment